Loading...
world-news

Struktur & fungsi sistem saraf - Sistem Saraf & Indera Materi Biologi Kelas 11


Sistem saraf merupakan salah satu sistem paling kompleks dan vital dalam tubuh manusia. Melalui sistem inilah manusia dapat berpikir, merasakan, bergerak, serta merespons lingkungannya. Tidak hanya sekadar mengatur aktivitas sadar, sistem saraf juga mengendalikan fungsi-fungsi otomatis tubuh seperti denyut jantung, pernapasan, hingga pencernaan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif struktur dan fungsi sistem saraf, mulai dari unit terkecilnya yaitu neuron, hingga organisasi besar seperti sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.


Anatomi Umum Sistem Saraf

Sistem saraf manusia secara garis besar terbagi menjadi dua bagian utama:

  1. Sistem Saraf Pusat (SSP / Central Nervous System - CNS)
    Terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh aktivitas tubuh.

  2. Sistem Saraf Tepi (SST / Peripheral Nervous System - PNS)
    Terdiri atas saraf-saraf yang menghubungkan SSP dengan organ tubuh, otot, dan kelenjar.

Kedua sistem ini bekerja sama dalam mekanisme komunikasi dua arah: menerima rangsangan dari lingkungan (input sensorik) serta menghasilkan respon (output motorik).


Neuron: Unit Dasar Sistem Saraf

Struktur Neuron

Neuron adalah sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik. Setiap neuron terdiri dari:

  • Dendrit: percabangan pendek yang menerima rangsangan dari neuron lain atau reseptor.

  • Badan sel (soma): mengandung inti sel dan organel, berfungsi sebagai pusat metabolisme neuron.

  • Akson: serabut panjang yang menghantarkan impuls keluar dari badan sel menuju neuron lain, otot, atau kelenjar.

  • Sinapsis: celah penghubung antar neuron yang memungkinkan transmisi sinyal melalui neurotransmiter.

Fungsi Neuron

Neuron berperan dalam:

  • Menerima informasi dari lingkungan luar maupun dalam tubuh.

  • Mengintegrasikan informasi di otak atau sumsum tulang belakang.

  • Mengirimkan perintah ke organ efektor (otot/kelenjar).

Jumlah neuron dalam otak manusia diperkirakan mencapai 86 miliar, menunjukkan betapa kompleksnya jaringan komunikasi ini.


Sel Pendukung (Neuroglia)

Selain neuron, sistem saraf juga memiliki sel pendukung yang disebut glia. Beberapa jenis pentingnya adalah:

  • Astrosit: mendukung metabolisme neuron, menjaga lingkungan kimiawi otak.

  • Oligodendrosit: membentuk selubung mielin di SSP.

  • Sel Schwann: membentuk mielin di SST.

  • Mikroglia: berperan dalam sistem imun otak.

Tanpa neuroglia, neuron tidak dapat bekerja secara optimal.


Sistem Saraf Pusat (SSP)

Otak

Otak adalah pusat kontrol utama dengan berat sekitar 1,3–1,4 kg. Secara anatomi, otak dibagi menjadi beberapa bagian:

  1. Otak Besar (Cerebrum)

    • Terdiri atas dua belahan (hemisfer kiri dan kanan).

    • Fungsi: berpikir, memori, bahasa, emosi, dan pengendalian gerak sadar.

  2. Otak Kecil (Cerebellum)

    • Terletak di bawah otak besar.

    • Fungsi: mengatur keseimbangan, koordinasi gerakan, dan keterampilan motorik halus.

  3. Batang Otak (Brainstem)

    • Meliputi mesensefalon, pons, dan medula oblongata.

    • Fungsi: mengontrol fungsi vital seperti pernapasan, denyut jantung, dan tekanan darah.

  4. Sistem Limbik

    • Berhubungan dengan emosi, motivasi, dan memori jangka panjang.

    • Bagian penting: amigdala dan hipokampus.

Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai jalur transmisi impuls dari otak ke tubuh dan sebaliknya. Ia juga bertindak sebagai pusat refleks, misalnya refleks lutut.


Sistem Saraf Tepi (SST)

SST menghubungkan SSP dengan seluruh tubuh. Terdiri dari:

  1. Sistem Saraf Somatik

    • Mengatur gerakan sadar otot rangka.

    • Membawa sinyal sensorik dari kulit, otot, dan sendi ke SSP.

  2. Sistem Saraf Otonom (Autonomic Nervous System)

    • Mengontrol fungsi involunter (tak sadar) seperti pencernaan, denyut jantung, dan sekresi kelenjar.

    • Terbagi menjadi:

      • Simpatis: mengaktifkan tubuh dalam keadaan darurat (fight or flight).

      • Parasimpatik: menenangkan tubuh dan menghemat energi (rest and digest).


Mekanisme Penghantaran Impuls

Impuls saraf berupa sinyal listrik yang dihasilkan dari perbedaan konsentrasi ion di membran neuron. Mekanisme ini melibatkan:

  • Potensial istirahat: kondisi saat neuron tidak aktif.

  • Depolarisasi: masuknya ion Na+ ke dalam neuron saat ada rangsangan.

  • Repolarisasi: keluarnya ion K+ untuk mengembalikan kondisi normal.

  • Transmisi sinaptik: pelepasan neurotransmiter (misalnya asetilkolin, dopamin, serotonin) untuk mengirim sinyal ke neuron lain.


Fungsi Utama Sistem Saraf

  1. Fungsi Sensorik
    Menerima rangsangan dari lingkungan luar (melalui pancaindra) maupun dalam (misalnya tekanan darah, kadar oksigen).

  2. Fungsi Integrasi
    Memproses dan menafsirkan informasi untuk menentukan respon yang tepat.

  3. Fungsi Motorik
    Mengirim perintah ke otot atau kelenjar agar tubuh bereaksi, baik secara sadar maupun otomatis.


Peran Sistem Saraf dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Refleks: misalnya menarik tangan saat terkena benda panas.

  • Koordinasi gerak: berjalan, menulis, berbicara.

  • Regulasi emosi: perasaan bahagia, takut, marah.

  • Fungsi kognitif tinggi: belajar, mengingat, memecahkan masalah.


Gangguan pada Sistem Saraf

Beberapa penyakit yang sering menyerang sistem saraf antara lain:

  • Stroke: gangguan suplai darah ke otak.

  • Epilepsi: aktivitas listrik abnormal di otak.

  • Parkinson: degenerasi sel saraf penghasil dopamin.

  • Alzheimer: gangguan memori akibat kerusakan sel otak.

  • Neuropati: kerusakan saraf perifer.

Pencegahan meliputi gaya hidup sehat, olahraga teratur, nutrisi seimbang, serta menjaga kesehatan mental.


Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari neuron, sel glia, otak, sumsum tulang belakang, serta saraf perifer. Fungsi utamanya adalah menerima rangsangan, memproses informasi, dan menghasilkan respon. Melalui kerjasama sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, manusia dapat berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Menjaga kesehatan sistem saraf sangat penting karena kerusakan sedikit saja dapat berpengaruh besar terhadap kualitas hidup.